Edward dan Firan

Kisah Ini Terinspirasi dari mimpi.

Edward dan Firan

Semua orang sedang berusaha naik ke dalam kapal...

Di dalam kapal semua orang tampak tenang...

Namun ada yang aneh di dalam kapal tersebut,,,

Edward penasaran apa yang terjadi di dalam kapal tersebut,,,

Disudut ruangan juga ada firan dan ayahnya yang begitu heran dengan orang orang yang ada di dalam kapal.

Pelan2 Firan mendekati sebuah ruangan, begitu juga dengan Edward, 

Mereka berdua melihat di balik sebuah lubang  penyaring udara, 

 Di dalam  Ada beberapa orang yang menyerahkan diri untuk di tembak.

Edward dan firan sangat terkejut dan takut Melihat kejadian itu.

Setelah itu Edward mengikuti orang2 yang membawa jazat tubuh orang orang yang di tembak ke dalam sebuah ruangan, yang ternyata ruangan tersebut ada sebuah mesin pemotong, 

Orang2 tersebut akan di masukan ke dalam mesin pe motong,

Tubuh orang2 tersebut menjadi bagian kecil kecil layaknya ayam yang di potong2.

Firan yang begitu kaget melihat kejadian yang mengerikan ini langsung berlari kepada Ayahnya.

Firan " Dengan Nafas yang tersengat2 berkata, " Ayah segala sesuatu yang di kapal ini ada yang tidak beres"!!!.

Suasana di Luar Kapal Terlihat sangat mendung dan hari mulai gelap.

Orang orang mulai melantai dan membaringkan tubuh mereka untuk bersiap tidur,

Ayah dan Firan, di sudut ruangan terlihat sedang tertidur dengan posisi duduk,,,, 

Dengan Perlahan lahan firan mengangkat kepalanya, dia memutar bola matanya dan melihat di balik sudut lain ruangan ada edward yang juga sedang duduk memperhatikannya.

Keesokan harinya, tepat pagi pagi sekali, 

Mereka semua mendapat informasi dari pembesar suara bahwa kapal yang mereka Tumpangi telah di kepung oleh Perampok yang menyamar sebagai tentara lautan...

Kapal mulai disandarkan ke sebuah pulau,,

Orang orang semua bergiliran masuk ke dalam semak semak dan para sniper sudah siap untuk menembak mereka.

Ayah Firan memeluk Firan, 

Mereka berdua tak henti menangis.

Ayah dengan berat melangkah masuk ke dalam semak bagian belakang menunggu giliran untuk di tembak..

Namun firan merasa masih ada waktu untuk mereka bisa lari... firan turun ke semak sambil merayap mencari ayahnya,.

Setelah menemukan tempat ayahnya Fira mengajak ayahnya kabur,.. 

Orang orang semua mendengar perkataan Firan dan mereka semua yang berada di balik semak mulai saling berbisik dan mencoba untuk lari..

Situasi tampak tak terkendali, suara tembakan serta beberapa orang terlihat jatuh karena terkena peluruh tembakan..

Kemudian Firan dan ayahnya terpisah,

Firan yang masih dalam posisi tiarap bingung harus pergi kemana, namun tiba2 Edward datang dan langsung mengangkat Firan.. Mereka berlari masuk ke dalam Air,  

Penjahat terus mengejar mereka 

Edward dan Firan terpisah

Fira berlari sampai ke dalam hutan,

  #### Beberapa Tahun Kemudian ####

     Tampak 3 Perempuan sedang memanjak tebing, mereka penasaran deng seseorang yg berada di dalam rumah Tua di atas tebing itu.

       Seorang bapak membuka pintu,

Mereka bertiga masuk kedalam naiki tangga, 

Gelap, mereka memakai senter seadanya,

Mereka kaget melihat kursi tampak seperti org yg duduk namun sebenarnya tidak ada orang hanya ada api.

mereka memerhatikan setiap ruangan yg menyeramkan itu, mereka penasaran..

Namun mereka tidak menemukan seorang pun,,

Mereka turun kembali,

 namun ternyata diluar sudah terang,

Mereka melihat rambut yg panjang di balik pintu depan rumah, ternyata ada orang yang sedang tidur,, ketika orang tersebut bangun,,, 

Ternyata dia adalah Edward,,

2 wanita di samping firan begitu bahagia bisa melihat wajah edward, Namun firan sangat kaget .

 Orang tersebut segera masuk kedalam, namun  tiba2 Firan memeluk edward dari belakang,,sambil berkata, aku rindu padamu.

Apa kamu tidak ingat aku saat di pembantaian?aku selamat karena melarihkan diri kedalam hutan,

Aku tidak menyangka kamu masih hidup,

EDWARDpun langsung berbalik dan memengang wajah Firan dengan begitu gemetar namun bahagia,,,edward memeluk lagi tubuh firan..

Kedua wanita menjadi cemburu dan sedih...

     

Selesai.
Tunggu Kelanjutannya.

Penulis. MEIMUN